Perdagangan perawan makin marak di Kota Bogor. Korban kebanyakan
pelajar SMA yang duduk di kelas 3. Mereka direkrut oleh germo berinisial
HER dan EE untuk dijual ke om-om berkantong tebal yang berasal dari
Jakarta dan Bandung.
Menjaring korban yang masih perawan, kedua germo menggunakan sistim
MLM (Multi Level marketing). Modus dari satu korban ke korban lainnya.
Iming-iming agar korban mau yakni menjanjikan uang banyak, asal bersedia
menemani om-om.
Jaringan HER-ED memasang satu orang di setiap
SMA. Dari satu pelajar ini, dia bisa mempengaruhi beberapa rekannya yang
mau memenuhi permintaan germo.
Hasil penelusuran kriminal-news .com, Jumat (15/6/2013), gadis ABG yang masih berseragam
SMA ini, selalu berkumpul disebuah bangunan berlantai 2 berwarna hijau
di wilayah Batutulis Kota Bogor. Dari sini, mereka lalu di order ke
om-om yang sudah menunggu dengan mobil di lokasi.
Informasi yang
dihimpun dari warga seputar lokasi mangkal para ABG, jika ada pesanan,
sang germo lalu mengontak korban. Setelah korban setuju, maka ia akan
diberitahu, jika usai sekolah, dia akan di jemput oleh om-om yang
menggunakan mobil dengan Nopol yang sudah diberitahukan.
“Jadi
begitu ABG itu datang, dia langsung cari nomor polisi mobil yang sudah
diberitahukan germo dan langsung masuk. Mereka mangkal di sini nggak
lama, karena langsung ada yang jemput. Mereka dibawa masih pakai
seragam. Saya nggak tahu, kalau nanti mereka ganti didalam mobil orang
yang membawa mereka,” kata warga yang enggan menyebutkan namanya.
Masih
menurut bapak dua anak ini, praktek tersebut sudah berlangsung kurang
lebih delapan bulan. Warga sekitar lokasi mangkal ABG orderan, tidak mau
mengambil resiko, karena menurut informasi, kegiatan tersebut, di
beking oleh oknum polisi berpangkat perwira.
Terbongkarnya kasus
perdagangan ABG yang diduga melibatkan oknum perwira polisi ini atas
laporan NAP, 39 tahun, ibunda MS 17 tahun, salah satu korban berinisial
NAP, warga Kedung Waringin Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor dalam
laporan polisinya mengatakan, keperawanan anak gadisnya yang masih duduk
di kelas 3 salah satu SMA di Kota Bogor ini sudah di renggut om-om.
Kehormatan
anak gadisnya di renggut sekitar pertengahan Bulan Desember 2009 di
Hotel PA, Jalan Raya Kedung Halang Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor
Utara Kota Bogor. NAP mengaku, semula tidak curiga. Namun perubahan
sikap dan gaya hidup anaknya yang sering mangkal di Plaza Jambu Dua,
membuatnya penasaran.
“Karena curiga, saya terus ikutin. Begitu
dia bercakap-cakap dengan seorang pria, saya lalu dekatin. Interogasi,
dia mengaku, jika perawannya sudah hilang di rengguk om-om atas
perantara Herawati yang menjualnya. Merasa terhina, saya lapor polisi,”
kata NAP sambil berharap polisi menangkap Herawati dan jaringannya yang
telah merusak masa depan anaknya.
Sementara itu, Kapolwil Bogor,
Kombes Pol Agung Sabar Santoso saat dikonfirmasi adanya perdagangan
perawan ABG yang diduga mendapat beking dari oknum perwira polisi
mengungkapkan, jika terbukti hal tersebut, maka ia tidak segan-segan
untuk memproses anggotanya termasuk pemecatan dari jabatannya.
”Jika
sudah ada laporan dan benar terbukti ada oknum polisi yang membeking
perdagangan perawan anak SMA di Bogor, maka saya tidak segan untuk
memecatnya. Ini tegas dan dilaksanakan,” tandas Agung Sabar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment